Tetiba pengen posting tentang stimulasi bayi ini. Siapa tahu bermanfaat untuk waktu yang akan datang atau related readers :)
Untuk mencapai tingkat perkembangan yang sesuai usianya, bayi butuh stimulasi yang tepat. Stimulasi yang sederhana ini jika dilakukan dengan tepat akan membuat tumbuh kembang bayi optimal. Lakukan kapan saja dan dimana saja.
Ciumi tubuh bayi. Mencium bayi tidak hanya memberi ikatan emosi, tapi secara biologis memberi manfaat bagi kesehatan. Ketika Bunda
mendaratkan ciumannya ke tubuh atau wajah bayi, ia memberi 'sampel'
patogen yang ada di wajah bayi. Lalu sampel ini diambil oleh organ
limpoid sekunder ibu seperti amandel, kemudian bermigrasi ke payudara
ibu dan menghasilkan antibodi yang dibutuhkan bayi. Itu sebabnya bayi yang sering dicium memiliki kekebalan tubuh yang baik.
Menggendong dan membuai. Periode 3 bulan pertama kehidupan bayi merupakan “trimester keempat kehamilan,” karena bayi butuh lingkungan mirip rahim ibu, yaitu lingkungan yang hangat, didekap dan diayun-ayun. Itu sebabnya bayi
baru suka dibedong dan ditimang-timang. Menggendong dan membuai
penting untuk pengembangan rasa percaya, empati, belas kasih, dan hati
nurani bayi. Selanjutnya bayi mengembangkan kecerdasan dan kemampuannya untuk menerima, memberikan kasih sayang, keintiman, cinta dan kebahagiaan.
Sandarkan bayi di dada. Dengan bersandar, bayi mendengar detak jantung bunda, seperti merasakan kembali pengalamannya di dalam rahim. Irama jantung Bunda yang teratur akan membuat sirkuit otak bayi
khususnya di bagian korteks yang menjadi pusat ingatan dan pengendalian
emosi terbentuk dengan sempurna. Bunyi detak jantung yang teratur
terekam dalam memori otak hingga tercipta keseimbangan antara kognitif
dan emosi. Jadi, jaga kestabilan emosi, jangan panik, kesal atau takut
yang dapat menyebabkan jantung Bunda berdetak tak beraturan.
Peluk bayi.
Secara ilmiah pelukan terbukti bisa mengurangi depresi dan meningkatkan
kekebalan tubuh. Jumlah sel darah merah dalam darah akan meningkat
ketika seseorang disentuh. Sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh
tubuh termasuk ke jantung dan otak. Peningkatkan jumlah sel darah
merah bisa mencegah dan menyembuhkan penyakit.
Tatap mata bayi! Meski masih samar, bayi bisa melihat wajah Anda dalam jarak pandang 20 -30 cm. Dengan menatap mata bayi, Anda mendapat balasan, dia juga menatap Anda. Saat menatap wajah Anda, dia sedang mempelajari dan mengingat wajah Anda.
Ajak bayi bicara. Meski bayi belum paham, mengajak bayi ngobrol dapat menjadi landasan bagi perkembangan bahasa bayi kelak. Sering mengajak bayi
bicara dapat meningkatkan kekuatan otaknya. Dan kata-kata bisa memiliki
efek yang lebih besar dibanding dengan suara-suara seperti musik.
Sentuh tubuh bayi. Bayi
yang banyak diberi sentuhan dan belaian, perilakunya akan lebih mudah
diatur, tidur lebih nyenyak dan tidak rewel. Sentuhan juga akan
meningkatkan perhatian dan fokus bayi dalam berinteraksi dengan orang sekitarnya. Dengan memberikan sentuhan Anda juga telah mengajarkan dan merangsang bayi untuk mengenali indera perabanya.
Dikutip dari: ayahbunda.co.id
July 10, 2013
June 10, 2013
When We Feel Terrible...
Alhamdulillah dapet wisdom words yang mencerahkan juga dalam menghadapi 2 bulan yang kayanya agak 'badai' ini. Tulisan berikut ini aku kutip dari dannychoo.com, senang bacanya sebagai tambahan fuel untuk introspeksi..
"Hal buruk yang terjadi menolong kita untuk jadi lebih kuat dan mempersiapkan kita untuk hal yang sama atau lebih buruk lagi seiring perjalanan hidup.
Hidup itu kaya kapal di lautan, ga selamanya lautan tenang cuaca cerah. Ada badai besar banyak kebocoran di dalam kapal, tidak bisa mengendalikan, panik kapal terbalik.
Namun hari berikutnya kita terdampar di sebuah pulau dengan kapal yang rusak namun masih bisa diperbaiki. Pulau tempat kita terdampar sumber dayanya terbatas. Namun kita tidak boleh mengeluh bahkan harus menggunakan kepandaian kita untuk memanfaatkan apa yang ada.
Kadang di situasi ini kita mulai mengeluh dan menyalahkan orang lain dan memakai situasi tersebut sebagai alasan untuk menyerah. Alasan seperti ini sangat mudah dibuat dan membuat kita merasa lebih baik dalam waktu yang singkat namun dalam jangka panjang hal tersebut sangat merusak karena kita mulai menerima situasi tersebut ketimbang melakukan sesuatu terhadapnya.
Manfaatkan apa yang ada pada kita sekarang ini. Bila membutuhkan lebih, maka cari. Dan dapatkan itu di kemudian hari.
Kembali pada kapal yang rusak, gunakan sumber daya yang ada tidak hanya untuk memperbaiki namun juga memperkuat bagian-bagian yang lemah. Akhirnya akan menemukan cara baru dan tak terasa kapal kita akan siap untuk kembali ke lautan.
Kembali ke laut dan menghadapi badai lain. Namun kali ini lebih siap, tidak hanya dengan kapal yang lebih kuat tapi juga kemampuan yang bertambah. Kita tidak panik seperti sebelumnya. Kali ini sudah lebih mengerti cara mengendalikan kemudi di saat badai. Kita berkata kepada diri sendiri "Saya dapat melakukannya".
Sekarang kita menghadapi 2 hal buruk dalam waktu yang bersamaan. Tiba-tiba rasanya seperti sesuatu atau seseorang sungguh benci kepada kalian. Ketika lebih dari satu hal buruk menimpa kita pada waktu bersamaan, kadang-kadang sulit dipercaya dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengatasinya.
Hidup itu kaya kapal di lautan, ga selamanya lautan tenang cuaca cerah. Ada badai besar banyak kebocoran di dalam kapal, tidak bisa mengendalikan, panik kapal terbalik.
Namun hari berikutnya kita terdampar di sebuah pulau dengan kapal yang rusak namun masih bisa diperbaiki. Pulau tempat kita terdampar sumber dayanya terbatas. Namun kita tidak boleh mengeluh bahkan harus menggunakan kepandaian kita untuk memanfaatkan apa yang ada.
Kadang di situasi ini kita mulai mengeluh dan menyalahkan orang lain dan memakai situasi tersebut sebagai alasan untuk menyerah. Alasan seperti ini sangat mudah dibuat dan membuat kita merasa lebih baik dalam waktu yang singkat namun dalam jangka panjang hal tersebut sangat merusak karena kita mulai menerima situasi tersebut ketimbang melakukan sesuatu terhadapnya.
Manfaatkan apa yang ada pada kita sekarang ini. Bila membutuhkan lebih, maka cari. Dan dapatkan itu di kemudian hari.
Kembali pada kapal yang rusak, gunakan sumber daya yang ada tidak hanya untuk memperbaiki namun juga memperkuat bagian-bagian yang lemah. Akhirnya akan menemukan cara baru dan tak terasa kapal kita akan siap untuk kembali ke lautan.
Kembali ke laut dan menghadapi badai lain. Namun kali ini lebih siap, tidak hanya dengan kapal yang lebih kuat tapi juga kemampuan yang bertambah. Kita tidak panik seperti sebelumnya. Kali ini sudah lebih mengerti cara mengendalikan kemudi di saat badai. Kita berkata kepada diri sendiri "Saya dapat melakukannya".
Sekarang kita menghadapi 2 hal buruk dalam waktu yang bersamaan. Tiba-tiba rasanya seperti sesuatu atau seseorang sungguh benci kepada kalian. Ketika lebih dari satu hal buruk menimpa kita pada waktu bersamaan, kadang-kadang sulit dipercaya dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengatasinya.
Kecuali sudah punya persiapan yang matang namun hal itu tidak terjadi sepanjang waktu. Tapi kita minimal punya cara lebih cepat untuk menghadapi dan memperbaikinya karena telah belajar dari pengalaman sebelumnya.
Hal yang buruk akan selalu terjadi pada kita, belajarlah untuk menghadapinya.
Laut badai dan cobaan bukanlah hal yang kita inginkan namun tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mencegah mereka karena itu merupakan bagian dari alam dan akan terus kembali lagi. Dalam hidup hal-hal buruk terjadi setiap waktu. Namun coba bayangkan bila tidak ada yang terjadi dan hidup tanpa gangguan, hidup akan jadi sangat membosankan.
Segala sesuatu mungkin tampak tidak terkendali ketika hal buruk terjadi namun bila kita melepas kemudi dan membiarkan kapal berjalan tanpa tujuan maka itu pertanda buruk.
Seiring kehidupan, badai (hal/tantangan buruk) menjadi lebih besar namun ada hadiah yang lebih besar juga yang menanti. Kita dapat melakukannya kalau kita memilih meningkatkan kemampuan kita tiap waktu dan melawan badai dengan pengetahuan dan teknik baru ketimbang melepaskan dan membiarkan semuanya.
Mengenai penyakit, sempat depresi tapi harus cepat sadar bahwa depresi tidaklah memperbaiki situasi dan putuskan untuk tetap melanjutkan hidup dan melakukan yang terbaik ketika masih bisa berjalan. Pandangan akan berubah lebih baik dan mengalami kemajuan dalam hidup.
Bersikap positif di waktu sulit dan hal itu akan menolong kita untuk bertahan sampai sekarang dan juga besok. Hal yang buruk kita perlukan untuk belajar dan menjadi lebih kuat. Untuk bertumbuh walaupun harus mengalami penderitaan.
Tetaplah kuat dan jangan kehilangan fokus. Jangan lepas kendali dan jangan biarkan kapal kita terbalik."
Hal yang buruk akan selalu terjadi pada kita, belajarlah untuk menghadapinya.
Laut badai dan cobaan bukanlah hal yang kita inginkan namun tidak ada yang dapat kita lakukan untuk mencegah mereka karena itu merupakan bagian dari alam dan akan terus kembali lagi. Dalam hidup hal-hal buruk terjadi setiap waktu. Namun coba bayangkan bila tidak ada yang terjadi dan hidup tanpa gangguan, hidup akan jadi sangat membosankan.
Segala sesuatu mungkin tampak tidak terkendali ketika hal buruk terjadi namun bila kita melepas kemudi dan membiarkan kapal berjalan tanpa tujuan maka itu pertanda buruk.
Seiring kehidupan, badai (hal/tantangan buruk) menjadi lebih besar namun ada hadiah yang lebih besar juga yang menanti. Kita dapat melakukannya kalau kita memilih meningkatkan kemampuan kita tiap waktu dan melawan badai dengan pengetahuan dan teknik baru ketimbang melepaskan dan membiarkan semuanya.
Mengenai penyakit, sempat depresi tapi harus cepat sadar bahwa depresi tidaklah memperbaiki situasi dan putuskan untuk tetap melanjutkan hidup dan melakukan yang terbaik ketika masih bisa berjalan. Pandangan akan berubah lebih baik dan mengalami kemajuan dalam hidup.
Bersikap positif di waktu sulit dan hal itu akan menolong kita untuk bertahan sampai sekarang dan juga besok. Hal yang buruk kita perlukan untuk belajar dan menjadi lebih kuat. Untuk bertumbuh walaupun harus mengalami penderitaan.
Tetaplah kuat dan jangan kehilangan fokus. Jangan lepas kendali dan jangan biarkan kapal kita terbalik."
Subscribe to:
Posts (Atom)